Langsung ke konten utama

LOCAL FOOD

1. Coto Makassar


Coto makassar atau coto mangkasara adalah makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari jeroan (isi perut) sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus. Coto dihidangkan dalam mangkuk dan dinikmati dengan ketupat dan "burasa" atau yang biasa dikenal sebagai buras, yakni sejenis ketupat yang dibungkus daun pisang.

Coto makassar diperkirakan telah ada semenjak masa Kerajaan Gowa di abad ke-16. Dahulu hidangan coto bagian daging sapi sirloin dan tenderloin hanya disajikan untuk disantap oleh keluarga kerajaan. Sementara bagian jeroan disajikan untuk masyarakat kelas bawah atau abdi dalem pengikut kerajaan.

Saat ini coto mangkasara sudah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, mulai di warung pinggir jalan hingga restoran. Masyarakat umum juga menyukai bagian daging sapi atau kerbau yang terletak di bagian punggung (sirloin) itu. Sementara beberapa penjual memberi pilihan daging sapi atau jeroan, atau campuran keduanya, untuk dihidangkan.

Sejak bulan November 2008 coto makassar telah dipilih sebagai salah satu menu yang dihidangkan pada penerbangan domestik Garuda Indonesia dari dan ke Makassar.

Umumnya daging yang digunakan dalam coto ini adalah daging sapi. Namun ada pula yang menggunakan berbagai macam daging jeroan sapi seperti lidah, otak, limpa, paru, hati, jantung, babat dan lain-lain

Konon, diperlukan sekitar 40 macam rempah untuk membuat coto makassar, yang disebut ampah patang pulo. Aneka bumbu itu, di antaranya adalah bawang merah, bawang putih, cabai, biji-bijian dan bebungaan (lada, ketumbar, jintan, kemiri, pala, foeli, cengkih), dedaunan (daun salam, daun jeruk purut, daun kunyit, daun serai, daun seledri, daun bawang, daun bawang prei), rerimpangan (lengkuas, jahe), serta pelbagai bumbu lain seperti asam, garam, gula, kayu manis, dan juga tauco. Kacang tanah, irisan daun bawang dan bawang goreng, serta perasan jeruk nipis dicampurkan pada saat dihidangkan.

2. Sup Konro


Sup Konro adalah masakan sup iga sapi khas Indonesia yang berasal dari tradisi Bugis dan Makassar. Sup ini biasanya dibuat dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Masakan berkuah warna coklat kehitaman ini biasa dimakan dengan burasa dan ketupat yang dipotong-potong terlebih dahulu. Warna gelap ini berasal dari buah kluwek yang memang berwarna hitam. Bumbunya relatif "kuat" akibat digunakannya ketumbar. Rasa pedas dan berbumbu ini dibuat dari campuran rempah-rempah, seperti ketumbar, keluwak (buah yang menyebabkan masakan berwarna hitam), sedikit pala, kunyit, kencur, kayu manis, asam, daun lemon, cengkih, dan daun salam.

Konro aslinya dimasak berkuah dalam bentuk sup yang kaya rempah, akan tetapi kini terdapat variasi kering yang disebut "Konro bakar" yaitu iga sapi bakar dengan bumbu khas konro.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UTENSIL & EQUIPMENT

UTENSIL Colling rak adalah alat untuk mendiginkan produk yamg sudah matang dan terbuat dari bahan stainless stell dan cara membersihkan adalah dengan sabun dan air bersih Butter roller adalah alat untuk memotong margarine dalam bentuk bulat dan terbuat dari bahan stainless stell dan cara membersihkan adalah dengan sabun dan air bersih Salmon Knife adalah alat untuk atau mengiris salmon dan terbuat dari bahan logam anti karat dan cara membersihkan adalah dengan sabun dan air bersih. EQUIPMENT Ice shaver adalah alat untuk mengharuskan ice cube dan terbuat dari bahan besi dan stainlless steell dan cara membersihkan adalah dengan sabun dan air. Vending machine adalah alat untuk menyimpan minuman yang berada dalam botol dan terbuat terbuat dari bahan stainless stell dan cara membersihkan adalah cukup dengan napkin basah lalu bersihkan bagian luarnya dan lab kembali dengan napkin kering. Ice cube tray adalah alat untuk mencetak ice dalam wadah dal...

MY ACTIVITIES 10

     Hello guys, saya akan menceritakan kegiatan saya diminggu 19 & 20 ini. Pada minggu ini juga saya kembali mengambil 2 PH ( Public of Holiday ) saya, karena per 2 minggu PH akan hangus jadi saya terus mengeluarkannya. Dan saya kembali libur selama 5 hari, pada libur kali ini saya jalan kekota Bandung untuk menemui teman - teman yang lagi training disana.       Setelah libur, saya langsung disuruh untuk memprodak beberapa sambal seperti sambal ijo, sambalado, sambal rica - rica, sambal terasi, sambal bajak. Dan seperti bisa lagi saya masih harus tetap stay diexecutive lounge. Pada minggu ini juga executive lounge selalu ramai yang biasanya hanya 60 - 80 pax kini bisa jadi 105 - 120 pax sehingga saya bisa ngerefill makanan sampai 3x dan sulitnya makanan harus dipick up dilantai dasar sedangkan executive lounge berada dilantai 65. Untuk mengatasi hal tersebut saya membawa sedikit preparan untuk produk diatas.      Minggu ini...